Paguyuban Pedagang Banten : Kami Seperti Punya Orang Tua Asuh Baru

serangtimur.co.id
Selasa, Agustus 11, 2020 | 14:56 WIB Last Updated 2020-08-11T07:56:05Z


SERANG | Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, sejak revitalisasi Banten Lama tahun 2018 lalu ada sekitar 830 warga lingkungan sekitar Banten Lama yang merasakan manfaatnya, khususnya dalam bidang perekonomian.

Ada beberapa paguyuban pelaku usaha yang ada di Banten Lama, mulai dari paguyuban fotografer, paguyuban bingkai foto, paguyuban pedagang air mineral, paguyuban pedagang oleh-oleh dan lainnya. Mereka semua tergabung dalam Lembaga Peduli Banten Lama (LPBL) yang diketuai oleh Basuni.

Basuni menjelaskan jika dirinya membuat Lembaga ini karena dirinya peduli terhadap apa yang ada di wilayah Banten Lama.

"Sebagai putra daerah, tentunya saya sangat peduli dengan apa yang ada dan apa yang terjadi di wilayah Banten Lama ini," kata Basuni.

Ketika awak media menanyakan terkait video yang sempat beredar di beberapa group WhatsApp beberapa waktu lalu yang terjadi di kawasan masjid Banten Lama, Basuni menyatakan kecewa atas kejadian tersebut.

"Saya sangat menyayangkan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Masjid Banten Lama, apalagi sampai videonya beredar di media sosial. Sebagai pribumi Banten saya merasa malu, ditambah pada saat itu pengunjung Masjid sedang ramai. Segala sesuatunya kan bisa dibicarakan dengan baik," ucap Basuni.

Basuni menambahkan bahwa LPBL hanya membantu pemerintah provinsi Banten.

"Saya hanya membantu pemerintah provinsi Banten dalam menjaga kawasan Banten Lama ini. Membantu disini artinya, saya hanya merangkul teman-teman paguyuban pelaku usaha yang ada di kawasan Banten Lama ini untuk mentaati aturan yang ada seperti menjaga kebersihan, keamanan, menghormati pengunjung dan lain sebagainya," terang Basuni.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Prov Banten Yanuar menjelaskan bahwa permasalahan tersebut sudah selesai.

"Kejadian kemarin sudah selesai, karena para sesepuh dari Kenadziran Banten sudah bertemu pak Gubernur Wahidin Halim kemarin (10/8). Para kesepuhan dari kenadziran memohon maaf atas kejadian kemarin dan menjelaskan bahwa kejadian kemarin itu tidak direncanakan. Pihak Kenadziran juga mendukung Revitalisasi Banten Lama," kata Yanuar saat diwawancara awak media melalui sambungan telepon, Selasa (11/08/2020).

Yanuar juga menegaskan bahwa Pemprov Banten dalam hal ini Dinas Perkim tidak mengambil alih kawasan Banten Lama.


"Kami bukan mengambil kawasan revitalisasi Banten Lama, hanya saja karena masih dalam tahap pembangunan, jadi untuk pengelolaan keamanan dan kebersihan masih dikelola oleh pemerintah provinsi," tegasnya.

Sementara itu, Ade Wakil Ketua paguyuban Fotografer Banten Lama merasa bersyukur dengan dengan adanya LPBL dan Satgas Perkim ini.

"Saya mewakili 350 Fotografer yang ada disini (Banten-red) merasa sangat bersyukur dengan adanya LPBL dan Satgas ini. Karena beberapa tahun kemarin kita selalu gagal untuk menyatukan para pelaku usaha yang ada di Banten ini. Baik itu Fotografer, penjual bingkai, penjual air mineral dan yang lainnya. Sekarang dengan adanya LPBL dan Satgas, Alhamdulillah kami semua bisa bersatu, kami merasakan dampak yang positif, kami merasa maju. Jadi, kami merasa seperti punya orang tua asuh baru," tuturnya.

Masih dikatakan Ade, Dulu, sebelum Banten Lama di revitalisasi, kami buka foto itu tidak punya bapak. Ketika Banten Lama di revitalisasi dan pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Perkim, kami sangat senang dan bersyukur karena banyak perubahan yang kami alami, kami jadi lebih tertata.

Contohnya dari cara berpakaian yang dulunya asal, ada yang pake celana pendek sekarang sudah ngga ada lagi, dari tata cara menawarkan kepada konsumen pun sekarang sudah ngga seperti dulu lagi.

"Jadi kami sangat berterima kasih kepada Dinas Perkim mereka udah menjadi orang tua kami karena sudah menata kami sedikit demi sedikit. Nah, ini kan kami sudah tertata, kalau misalnya ini sampai semerawut lagi, maka akan acak-acakan lagi kita juga, akan kacau lagi, karena tidak mempunyai orang tua lagi," ujarnya.

"Sekalian saya mewakili teman-teman pelaku usaha disini ingin menyampaikan satu harapan kami yaitu untuk pengelolaan Revitalisasi Banten Lama tetap pada Dinas Perkim dan pemerintah provinsi Banten," tutup Ade.

Tak hanya Ade, Penasehat Paguyuban Fotografer H. Agus pun mengatakan hal yang sama.

"Banyak hal yang kami dapat dari lembaga dan Satgas yang ada disini. Mereka memberikan pembelajaran moral, mengayomi, membimbing, membina hingga mengajarkan tanggung jawab kepada kami sehingga kami pun merasa memiliki tanggung moral untuk menjaga kebersihan dan keamanan wilayah Banten Lama," tuturnya.

Menanggapi terkait kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu  tersebut, H. Agus merasa malu karena hal itu sampai terjadi.

"Kalo menurut saya, disini ada kantor Satgas dan disana juga ada Kenadziran. Kenapa tidak dimusyawarahkan saja, kami aja yang dulunya acak-acakan bisa dimusyawarahkan. Kalo bisa kedepannya jangan sampai terjadi lagi hal seperti itu, karena Perkim kan hanya menjalankan apa yang dikatakan pemerintah. Karena Banten Lama ini kan Aset pemerintah provinsi Banten, jadi harus dijaga dengan baik karena ini tidak sedikit harganya," ungkap H. Agus.

Terakhir, H. Agus dan Ade menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah provinsi Banten khususnya Gubernur Banten Wahidin Halim karena sudah merevitalisasi kawasan Banten Lama hingga sekarang menjadi seperti ini. Dan juga mereka berterima kasih kepada Dinas Perkim provinsi Banten serta Satgas yang selama ini sudah bekerja sama dengan baik dengan para pelaku usaha seperti dirinya.

#Amel_Red
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Paguyuban Pedagang Banten : Kami Seperti Punya Orang Tua Asuh Baru

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan