 |
| Foto: Ilustrasi |
SERANG | Rosita, warga Kelurahan Pasuluhan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang diduga jadi korban pinjaman oknum rentenir juga penggelapan uang nasabah senilai Rp. 29 juta rupiah.
Jariyah oknum rentenir asal Desa Sukajadi, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang dilaporkan ke Polisi oleh korban (Rosita) atas dugaan penggelapan uang sisa pelunasan hutang yang di cairkan melalui BPJSK.
"Saya akui saya punya hutang, dan sisa pelunasan hutang saya itu 15 juta. Nah saat saya akan lunasi dari pencarian BPJSK, Jariyah meminta agar dirinya yang mencairkan dengan menyita, Kartu BPJS ketenagakerjaan asli, rekening tabungan asli, KTP asli dan kartu ATM bank NISP," kata Rosita, kepada serangtimur.co.id.
Namun demikian, lanjut Rosita, sisa dari saldo pencarian BPJS senilai Rp. 14 juta tidak sama sekali dikembalikan oleh Jariyah, justru Jariyah selalu berdalih jika pengajuan BPJS belum cair.
"Saya didampingi suami saya berkali-kali mendatangi rumah Jariyah untuk menanyakan apakah uang BPJS sudah cair. Namun Jariyah selalu mengatakan belum. Nanti juga kalau cair di kabari," terangnya menirukan ucapan Jariyah.
Karena curiga dengan pengakuan Jariyah, kata Rosita, dirinya mencoba mendatangi Bank NISP Cabang Serang guna mengkonfirmasi apakah ada dana masuk ke rekening miliknya dari BPJS.
"Nah saat di cek ternyata tanggal 10 Januari 2022 dana sudah dicairkan oleh BPJS dan di transfer ke rekening saya, dan di hari yang sama uang juga sudah ludes yang diduga di ambil Jariyah. Kan ATM dan buku tabungan Jariyah yang sita, uang itu habis, ya Jariyah yang ambil mau siapa lagi," tandasnya.
"Karena tidak ada itikad baik, maka Jariyah saya laporkan ke Polisi, lantaran Jariyah dengan sengaja menguras dan mencuri uang saya hingga habis," imbuhnya.
[Redaksi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar