Sudah Tiga Bulan, Korban Meninggal Tsunami Banten Belum Terima Santunan

Korban Meninggal Tsunami Banten (Dok.CNN)

SERANG - serangtimur.co.id | Tsunami yang melanda pesisir Banten pada 22 Desember 2018 lalu tentunya banyak meninggalkan duka, terutama bagi keluarga korban meninggal dunia.

Pemerintah melalui kementerian sosial yang akan memberikan dana santunan duka bagi korban meninggal sebesar Rp.15 juta hingga saat ini belum diterima oleh ahli waris.

Salah satunya korban meninggal Satibi (55) warga Kampung Nangka Pecang RT.004/004, Desa Banjarwangi, Kecamatan Pulosari, Pandelang-Banten. Hingga saat ini pihak ahli waris belum menerima santunan kematian yang dijanjikan pemerintah.

"Kami selaku pihak keluarga Korban hingga saat ini belum menerima dana santunan kematian korban Tsunami yang dijanjikan pemerintah," terang Nita, Sabtu (02/3/19).

Menko PMK saat Tinjau Lokasi Pasca Tsunami

Padahal, kata Nita pamannya (Alm Satibi-red) nyata-nyata korban tsunami Tanjung Lesung. Tetapi hingga saat ini kami sekeluarga tidak mendapatkan informasi yang pasti kapan dana santunan itu bisa diterima.

"Jujur kami sekeluarga sangatlah berharap dana itu (santunan-red). Mengingat bekas biaya kemarin (urus-red) jenazah, mulai dari pemakaman hingga selamatan (kenduri) yang meninggal dananya dapat pinjam," ucapnya.

Kami dan keluarga hanya meminta kepastian saja. Apakah dana tersebut (santunan kematian-red) korban tsunami ada atau tidak. Padahal kementerian sosial menyatakan, jika korban meninggal akibat tsunami mendapatkan biaya santunan duka.

Untuk diketahui sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Selasa (25/12/2018), menyampaikan jika pemerintah akan memberikan santunan bagi korban meninggal senilai Rp.15juta kepada pihak ahli waris.

(Red)