Heboh! Warga Tolak Jenazah Positif Corona

serangtimur.co.id
Jumat, April 17, 2020 | 20:45 WIB Last Updated 2020-04-17T13:45:10Z


SERANG (STC) - Heboh warga kampung Ciwangen, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, menolak kedatangan Jenazah positif Corona. Jum'at, 17 April 2020.

Sebelumnya, salah seorang anggota keluarga melaporkan kepulangan kerabatnya berinisial S ke Posko Relawan Desa Majasari lawan Covid-19. S berusia 53 tahun beralamat di Kampung Ciwangen, Desa Majasari. Ia berprofesi sebagai Supir Exspedisi Lintas Jawa dan Sumatra.

Kemudian, Relawan Covid-19 Desa Majasari mendatangi kediaman S untuk melakukan pengecekan dan membawa S ke Puskesmas Jawilan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Setelah diperiksa, S ditetapkan sebagai Orang Dalam Pantauan (ODP). S disarankan untuk melakukan isolasi mandiri dirumah, namun pihak keluarga tidak menyanggupi, akhirnya S dibawa ke tempat khusus isolasi ODP yang disediankan Relawan Covid-19 desa Majasari.

Tujuh hari berselang, keadaan S memburuk, S mengalami sesak nafas yang sangat berat, segera Relawan Corona desa Majasari meneruskan info ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Jawilan.

Dalam hitungan menit, Suara sirine ambulan mengaung, Petugas puskesmas datang ketempat Isolasi Desa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. S dirujuk ke RSUD Banten. S ditetapkan sebagai Pasien Dalam Perawatan (PDP).


Hari-hari berlangaung, S ditetapkan positif terjangkit Corona, namun S tidak mampu melawan Virus Corona S dinyatakan meninggal dunia akibat virus Corona.

Karena mengalami penolakan, Jenazah S tidak dapat dikebumikan dikampung halamanya. Meski Ketua Gugus Tugas Kecamatan Jawilan, Agus Saefudin, bersama Jajaran serta tokoh masyarakat setempat telah memberikan penjelasan kepada warga bahwa Jenazah S telah aman untuk di kebumikan sesuai protokol penangananan jenazah positif corona, Jadi tidak akan menularkan virus tersebut.

Warga tetap besikukuh menolak jenazah S akhirnya S dibawa kepemakaman khusus Corona yang disediakan Pemerintah Kabupaten Serang.

Ternyata, hal itu terungkap dalam rangkaian adegan simulasi penanganan pasien OTG yang terjangkit virus Corona.


Simulasi ini diinisiasi oleh Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 kecamatan Jawilan. Tujuannya guna mengukur kesiapan dan persiapan Gugus Tugas kecamatan dan Relawan desa lawan Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan  Jawilan, Agus Saefudin, SE., M.Si., didampingi Kapolsek Jawilan Iptu Dedy Mirza, S.I.K., MH., dan Danramil Kopo-Jawilan Kapten Infantri Jajang Supiyatna S.Kom.

Simulasi itu dilaksanakan guna untuk memantapkan persiapan dan kesiapan untuk penanganan Covid. Utamanya jika ditemukan OTG di wilayah Kecamatan Jawilan.

"Kegiatan simulasi ini sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi gugus tugas, meski didalam SK sudah disebutkan tupoksinya namun simulasi ini untuk memantapkan persepsi gugus tugas dan relawan desa dalam penanganan pasien positif corona," terang Agus, yang akrab dengan berbagai kalangan ini.


Kapolsek Jawilan, Iptu Dedy Mirza, S.I.K., MH., berharap warga Jawilan untuk tidak mudah terprovokasi jangan sampai menolak jenazah positif Corona.

"Kalaupun ada penolakan kami akan tindak tegas oknum-oknum yang menghalangi pemakaman sesuai hukum yang berlaku," kata Mirza.

"Simulasi sebagai edukasi kepada masyarakat khususnya relawan desa. Kita boleh mengedepankan rasa kemanusiaan tapi jangan konyol, datang so peduli tidak tau apa-apa, eh jadi korban," tegas Kapolsek Jawilan.

Sementara itu, Danramil Kopo-Jawilan, Kapten Infantri Jajang Supiyatna S.Kom., berharap tidak ada warga yang positif corona sekalipun ada kita sudah siap tanpa keraguan.

"Kita tidak berharap ada yang terjangkit virus Corona, tapi alangkah baiknya sebelum terjadi kita sudah tau penanganannya agar tidak ada keraguan dalam penanganan dan pemakamannya, istilahnya sedia payung sebelum hujan," harapnya.

Penulis: Oma Roma
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Heboh! Warga Tolak Jenazah Positif Corona

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan