Pengamat Kepolisian: Polri Bukan Bola Biliar untuk Hantam Presiden

serangtimur.co.id
Kamis, Januari 07, 2021 | 00:29 WIB Last Updated 2021-01-06T17:29:18Z
Pengamat Kepolisian Suryadi, M.Si



SERANG | Polri solid dan punya cukup banyak 'stock' jenderal yang pantas dicalonkan menjadi Kapolri sehingga tidak akan bisa membuat Polri menjadi semacam "bola biliar" untuk dipantul-balikkan menghantam Presiden.


"Presiden dengan hak prerogatifnya memang perlu mendengar masukan, tapi bukan  pandangan yang menyimpan 'agenda busuk tersembunyi'. Mudah dibaca kok, tendensius, memancing sentimen dan emosional publik," tukas pengamat Kepolisian, Suryadi, M.Si, Rabu (6/1/21) di Jakarta.


Saat ini, menurutnya, siapa-siapa calon Kapolri baru yang akan menggantikan Jenderal Idham Azis memang sedang ‘hangat’ dibicarakan publik. Idham akan mencapai usia pensiun 58 tahun pada 30 Januari 2021. 


Presiden sesuai peraturan perundang-undangan, dengan hak prerogatifnya akan mengirimkan nama atau nama-nama untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) calon Kapolri, ke DPR RI. 


Sosok yang dikirimkan ke DPR RI oleh Presiden setelah melihat yang paling layak di antara sejumlah nama hasil rekomendasi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Nama - nama itu juga atas pertimbangan dari persidangan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.     


"Bila sudah selesai UKK dan nama atau nama-nama bakal calon dikembalikah DPR ke Presiden, baru Presiden memutuskan siapa Kapolrinya," kata Suryadi.


Di tengah masa reses para anggota DPR RI yang akan berakhir sekitar 10 Januari 2021, muncul seorang tokoh politik nasional nan ‘lihai’ di masa lalu, memanas-manasi situasi. Ia, lanjut Suryadi, dengan menyatakan sangat yakin Presiden Jokowi akan menujuk satu saja nama jenderal polisi bintang tiga.


"Apa dasar keyakinannya itu? Ungkap dong. Kan kita mendidik rakyat untuk obyektif bukan mengundang sentimen-sentimen emosional. Tendensius itu, wong Polri punya sejumlah jenderal bintang tiga dan dua, bagus-bagus kok," urai Suryadi. 


Mereka semua layak dipilih dilihat dari kriteria karena implisit menunjukkan masing-masing atitude, kualitas dan kapasitas masing - masing. Sebut saja, jelas Suryadi, nama-nama para bintang tiga itu, Wakapolri Gatot Edi Pramono, Agung Budi Maryoto (Irwasum), Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam), Agus Andrianto (Kabaharkam), Boy Rafli Amar (Kepala BNPT), Dharma Pongrengkum (Waka BSSN), dan Bambang Sunarwibowo (Sesatama BIN). 


Selain itu, juga ada nama-nama para bintang dua yang saat ini menjadi Kapolda seperti Purwadi Ariyanto (Lampung), Ahmad Dofiri (Jabar), Fadhil Imran (Metro Jaya), Nico Afinta (Jatim), dan Agung Setya Imam Effendi (Riau).


#Redaksi

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengamat Kepolisian: Polri Bukan Bola Biliar untuk Hantam Presiden

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan