Sinergi Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesehatan & Psikologi: Model Penyuluhan PKK yang Holistik di Desa Patengan

Ansori S
Senin, September 15, 2025 | 19:11 WIB Last Updated 2025-09-15T12:11:36Z
Foto: Istimewa
BANDUNG | Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Barat Ibu-ibu anggota PKK di Desa Patengan mendapat penyuluhan kesehatan dengan pendekatan holistik melalui kolaborasi antar disiplin ilmu komunikasi, kesehatan, dan psikologi, Jum'at (12/9). 


Program ini dirancang untuk tidak hanya menyampaikan materi kesehatan secara informatif, tetapi juga membangun pemahaman dan motivasi, memperhatikan aspek psikologis agar pesan lebih mudah diterima dan diimplementasikan.


Kegiatan dilaksanakan pada 12 September 2025 di Balai Desa Patengan, melibatkan dosen Ilmu komunikasi Universitas Buddhi Dharma, Dosen Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Pertiwi Indonesia, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya danUniversitas Persada YAI serta Dosen Psikolog dari Universitas Paramadina yang saling bersinergi dan berkolaborasi dengan jumlah peserta berkisar 15 ibu-ibu PKK dan kader Desa.



Awal kegiatan diawali dengan pelatihan bagi tenaga kesehatan mengenai teknik komunikasi persuasif dan edukatif termasuk penggunaan bahasa sederhana, story¬telling, ilustrasi visual, dan dialog dua arah.


Di sisi psikologi, peserta dikenalkan pada elemen-elemen motivasi, pengenalan faktor emosional serta hambatan psikologis yang sering muncul dalam menyerap pesan kesehatan.


Selanjutnya, ibu-ibu PKK diberi ruang dalam workshop interaktif untuk berbagi pengalaman: kendala yang mereka alami dalam penyuluhan sebelumnya, harapan mereka akan metode yang lebih dapat memahami dari sisi psikologis, dan diskusi tentang bagaimana materi penyuluhan bisa disesuaikan dengan kondisi lokal, budaya, dan kebiasaan mereka.


Media edukasi dibuat secara kolaboratif: poster, brosur, dan video pendek yang memakai bahasa lokal dan ilustrasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari yang diharapkan kemudian materi ini dapat digunakan dalam penyuluhan di posyandu, sosialisasi kelompok PKK, dan kunjungan rumah oleh kader PKK, sehingga komunikasi bukan hanya satu arah tetapi dialogis dan adaptif.


Hasil evaluasi awal menunjukkan bahwa ibu-ibu PKK merasa lebih memahami materi: topik gizi, kesehatan ibu hamil, kebersihan lingkungan, dan penyuluhan pencegahan penyakit menjadi lebih ‘nyambung’ karena penyampaiannya yang disertai contoh nyata dan perhatian terhadap perasaan serta pengalaman mereka.


Petugas kesehatan mengaku lebih percaya diri dalam memilih metode penyuluhan, adaptasi materi, serta merespon pertanyaan peserta dengan lebih baik.


Menurut dr. Faradila dari Universias Palangkaraya, pendekatan interdisipliner seperti ini membuka ruang baru agar penyuluhan kesehatan tidak hanya sekadar menyiarkan informasi, tetapi benar-benar membangun pemahaman dan perubahan.


Sedangkan menurut Kader PKK Desa Patengan, Ibu Patimah, berharap agar model ini dapat dijadikan program rutin agar manfaatnya meluas dan berkelanjutan.


Dengan integrasi antara ilmu komunikasi, ilmu kesehatan, dan psikologi, Desa Patengan diharapkan menjadi contoh sukses penyuluhan PKK yang holistik, yang tidak hanya meningkatkan pengetahuan tetapi juga merangsang perubahan sikap dan perilaku kesehatan masyarakat.

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sinergi Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesehatan & Psikologi: Model Penyuluhan PKK yang Holistik di Desa Patengan

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan