Soal King Of The King, Kapolres Serang Kota : Masyarakat Agar tidak Mudah Percaya

serangtimur.co.id
Jumat, Januari 31, 2020 | 18:17 WIB Last Updated 2020-01-31T11:17:46Z


SERANG (STC) - Kepolisian Resor Serang Kota Polda Banten gelar Press Conference terkait dengan "King Of The King" bertempat di Aula Mapolres Serang Kota, Jum'at (31/01/2020).
Tarmidi, Ketua King of The King Kota Serang bercerita awal pertemuannya dengan pria bernama Nata pada bulan September 2019, yang mengaku kepada Tarmidi sebagai salah satu pengurus King Of The King pusat.

Tarmidi bercerita awalnya di janjian bertemu dengan Jamblan, untuk membeli sebidang tanah di Kota Serang dan Kabupaten Serang. Namun sesampainya di Tangerang, Tarmidi di ajak ke rumah Nata.

"Terus saya disuruh ke rumah Pak Nata. Awalnya permasalahnnya itu pertanahan. Setelah itu dia, Nata cerita kalay ada aset amanah, saya sendiri kurang begitu paham," kata Tarmidi, Ketua King Of The King Kota Serang, ditemui di Polres Serang Kota, Banten, Jum'at (31/01/2020).


Saat bertemu dengan Nata, obrolan pun terjadi dengan Tarmidi dan temannya bernama Asmawi. Keduanya mengutarakan keinginan ingin menyantuni anak yatim dan jompo. Nata mengaku bisa membantu niat Tarmidi dan Asmawi, asalkan bisa menunggu hingga 30 Maret 2020 untuk mencairkan yang disebut 'Dana Amanah'.

Dua pekan setelah pertemuan itu, Tarmidi bersama Asmawi kembali bertemu dengan Nata dengan membawa 800 data anak yatim dan kaum jompo yang akan diberikan dana bantuan. Usai itu, keduanya pun pulang kembali ke Kota Serang, Banten.

Sesampainya di Kota Serang, keduanya mengaku tidak menyebarkan ajaran apapun terkait King Of The King di wilayah Banten. Mereka pun beraktifitas seperti biasa sebagai buruh harian lepas.


"Pak Nata minta data anak yatim dan jompo, saya bawa kesana setelah dua minggu dari pertemuan pertama. Dia bilang kita doain aja biar uangnya bisa cepet keluar. Setelah pulang kita aktiftas biasa aja, enggak ada apa-apa lagi," terangnya.

Tak lama sampai di Kota Serang, Nata menghubungi Asmawi untuk mengirimkan foto Tarmidi dan dirinya. Selang beberapa hari, Nata kembali mengabari Asmawi bahwa ingin ke Kota Serang.

Tak seperti yang digembar-gemborkan bahwa King Of The King menyimpan dana hingga Rp 60 ribu triliun, Nata ke Kota Serang menggunakan bus dan membawa sendiri spanduk yang akhirnya terpasang di Kecamatan Taktakan.

"Dia anterin sendiri ke Serang, dia naek bus, saya jemput di Tol Cilegon Timur. Saya bawa ke rumah. (Spanduk) Katanya cuma disuruh pasang, biar masyarakat mengetahui. Nata bilang jamin enggak ada masalah nanti nya," kata Asmawi, ditempat yang sama.


Tokoh agama dan masyarakat Banten, H. Embya Mulya Syarif berharap masyarakat Banten tidak mudah percaya dengan ajakan yang tidak benar. Seperti saat tahun 2018, dimana Kerajaan Ubur-ubur sempat heboh.

Sekarang kembali diramaikan dengan kemunculan King Of The King. Pria sepuh ibu berharap partisipasi tokoh agama dan masyarakat untuk bersama - sama menghalau masuknya ajaran hingga paham yang menyesatkan.

"Sekarang banyak orang-orang yang setres, seperti Ratu Ubur-ubur, akhirnya dia mengaku minta maaf. Pemerintah juga agar tidak segan-segan menindak, apalagi disini agama di gunakan. Pemuka agama diharapkan lebih menyampaikan, lebih intensif," kata H. Embay.

Pihak kepolisian telah menggali informasi dari Tarmidi dan Asmawi. Keduanya hanya korban dan telah diberikan masukan agar tidak mudah percaya terhadap sebuah ajakan dan informasi yang belum pasti kebenarannya.

Polres Serang Kota juga menghimbau kepada masyarakat, jika menemukan hal yang mencurigakan, seperti Kerajaan Ubur-ubur di tahun 2018 dan King Of The King di tahun 2020, segera melaporkan ke Polsek, petugas Kelurahan, Kecamatan, Koramil atapun bisa ke Polres dan Kodim terdekat.

"Kepada tokoh masyarakat, untuk membantu warganya. Jadi kita sama - sama membina warga, agar masyarakat kita tertipu tidak terjadi lagi. Kalau dari keterangannya, mereka tidak ditarik uang. Katanya kalau yang itu (Rp 60 ribu triliun) cair, mereka bisa menyantuni anak yatim. Makanya yang dimintai datanya itu anak yatim dan orang jompo," kata Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono, S.IK.

#Redaksi
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Soal King Of The King, Kapolres Serang Kota : Masyarakat Agar tidak Mudah Percaya

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan