![]() |
Dok. SMAN 1 Ciruas (ist) |
Dikonfirmasi beberapa waktu lalu Ketua SPMB SMAN 1 Ciruas, Tri Gunadi membenarkan bilamana terdapat satu bangku kosong pada tiga kelas.
"Benar terdapat 1 bangku kosong dari tiga kelas yang ada disini. hal itu karena satu bangku kosong disalah satu kelas kuota siswa yang tidak naik kelas. namun siswa tersebut pindah kesekolah lain," katanya.
"Sementara dua bangku kosong lainnya itu siswa yang terkonfirmasi pindah, jadi ada tiga kelas yang jumlah siswanya sebanyak 35 siswa, bangku kosong tidak terisi karena siswa yang di nyatakan pindah sekolah sesuai selesainya SPMB yang mana tidak dapat diisi calon siswa yang mengikuti SPMB kemarin," sambungnya.
Disinggung soal tidak adanya absensi pada tiga kelas yang terdapat bangku kosong tersebut, Tri mengaku sedang mempersiapkan absensi untuk kelas tersebut pada Senin, 28 Juli 2025.
"Itu baru saya buat hari ini ada di laptop lagi saya susun, totalnya kemaren tujuh bangku kosong yang empat sudah diisi oleh siswa yang berasal dari Provinsi Papua. lebih sejelasnya silahkan temui Pak Plt Kepala Sekolah, karena tugas saya sudah selesai saat ini yang mana panitia SPMB sudah di bubarkan," ungkapnya.
Sementara pernyataan Kepala Plt Kepala Sekolah SMAN 1 Ciruas, Jajang Drajat Jubaedi berbanding terbalik dengan Ketua SPMB. Iya menyampaikan kalau setiap absensi kelas sudah dibuat sejak dimulainya MPLS.
"Absensi sudah dibuat sejak di mulainya MPLS. hal itu di instruksikan langsung oleh kepala sekolah sebelumnya sebelum saya menjabat Plt di SMAN 1 Ciruas," ujarnya.
"Yang jelas tiga bangku kosong yang terdapat di tiga kelas itu tidak dapat di isi sampai dengan tahun ajaran baru tahun berikutnya. berdasarkan instruksi Dinas Pendidikan Provinsi Banten. kalaupun akan bisa terisi itupun harus arahan dari Dinas Pendidikan," tambahnya.
Jajang, mengatakan, bangku kosong kuota siswa tidak naik kelas yang kemudian pindah statusnya masih ada di SMAN 1 Ciruas. sehingga tidak dapat digantikan oleh siswa baru.
"Termasuk dengan dua bangku kosong yang siswa sebelumnya terkonfirmasi pindah sekolah, soal jumlah siswa yang kurang dari 36 per kelas itu tidak masalah. yang menjadi masalah bilamana jumlah siswa lebih dari 36, karena pastinya tidak akan bisa terdaftar dapodiknya," jelasnya.
Disinggung awak media kaitan absensi kelas yang belum dibuat pada tiga kelas yang terdapat bangku kosong apakah ada dugaan adanya oknum yang hendak mamasukan siswa titipan. Jajang membantah keras bila adanya dugaan itu.
"Tidak ada seperti itu, proses SPMB tahun 2025 ini berjalan sesuai sistem atas dasar aturan Kementrian Pendidikan dan surat edaran Gubernur Banten," jelasnya.
Jajang juga berdalih, bahwa 7 bangku yang kosong saat ini hanya tinggal 3, untuk empat bangku sudah diisi 4 siswa dari anak Papua meskipun data tersebut diduga tidak jelas datanya. (*/DN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar