SERANG | Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mencetak capaian besar dalam pemberantasan narkotika internasional.
Melalui operasi senyap lintas negara, buronan kelas kakap kasus sabu, Dewi Astutik, berhasil ditangkap di Sihanoukville, Kamboja, dan kini telah dibawa ke Indonesia untuk proses hukum lebih lanjut.
Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, dalam konferensi pers pada Selasa, 2 Desember 2025, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerja sama erat antara BNN, Interpol, Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Setibanya di Tanah Air, Dewi langsung dibawa menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Aktor Utama Jaringan Golden Triangle
Dalam pemaparannya, Komjen Suyudi menegaskan bahwa tersangka merupakan figur penting dalam peredaran narkotika kawasan Asia.
“BNN Republik Indonesia telah berhasil melakukan penangkapan terhadap DPO kasus narkotika atas nama Par alias Dewi Astuti alias Kak Jinda alias Dinda di wilayah Kamboja,” ujar Suyudi.
Suyudi menyebut, Dewi Astutik diduga memegang peran sentral dalam penyelundupan sabu berskala besar.
“Diduga merupakan aktor utama dari penyelundupan 2 ton sabu senilai 5 triliun,” lanjutnya.
Suyudi juga memaparkan bahwa berdasarkan analisis BNN, terdapat dua nama besar asal Indonesia yang mendominasi aktivitas narkotika di kawasan Golden Triangle.
“Berdasarkan hasil analisa terdapat dua nama utama asal Indonesia yang mendominasi kawasan Golden Triangle, yakni Fredy Pratama dan Par alias Dewi Astuti alias Kak Jinda alias Dinda ini,” kata Ario.
Jaringan Asia-Afrika dan Buronan Korea Selatan
Tidak hanya berperan sebagai pemasok sabu dalam jumlah masif, Dewi juga disebut berperan sebagai perekrut untuk jaringan yang lebih luas.
“Selain itu Par alias Dewi Astuti alias Kak Jinda alias Dinda ini merupakan rekruter dari jaringan perdagangan narkotika Asia-Afrika dan juga menjadi DPO dari negara Korea Selatan,” tutur Suyudi.
Posisi Dewi di jaringan internasional ini memperkuat alasan BNN menempatkannya sebagai salah satu target prioritas, mengingat jejaringnya meluas hingga lintas benua dan masuk dalam radar keamanan berbagai negara.
Penyelamatan 8 Juta Jiwa
Salah satu operasi besar yang dikaitkan dengan Dewi adalah penyelundupan 2 ton sabu, yang berhasil digagalkan aparat.
Suyudi menyebut penyitaan tersebut berdampak sangat signifikan terhadap keselamatan publik.
“Penangkapan 2 ton sabu tersebut berhasil menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkotika,” pungkasnya.
Keberhasilan membawa pulang salah satu buronan paling dicari ini sekaligus menunjukkan meningkatnya efektivitas operasi lintas negara yang dilakukan Indonesia.
Penangkapan Dewi Astutik menjadi penegasan bahwa jaringan sindikat internasional semakin terdesak dan BNN terus memperluas pengejaran terhadap figur-figur utama lainnya, termasuk mereka yang masih aktif beroperasi di kawasan Golden Triangle.
Kini, Dewi akan menjalani proses hukum di Indonesia, sementara BNN memastikan bahwa investigasi terhadap jaringan yang terkait dengannya akan terus berlanjut.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar