JAKARTA | serangtimur.co.id - Kinerja SKPD/UKPD di era Anies Baswedan terus disorot oleh berbagai pihak mulai dari pengamat, anggota dewan sampai LSM. Hal ini dipicu oleh kebijakan Anies Baswedan dalam melakukan promosi, rotasi, demosi dan mutasi dilingkup pejabat SKPD dianggap banyak kejanggalan.
Salah satu yang paling disorot adalah dinas Kesehatan DKI Jakarta, dimana sejak proses lelang jabatan 2018 yang terkesan sarat rekayasa dimana ada pejabat yang bergelar insinyur masuk ke dalam salah satu dari 3 kandidat kepala dinas dan banyaknya pejabat pejabat di dinas kesehatan yang pada masa pilkada DKI 2017 kemarin adalah Ahokers dan sama sekali tidak mendukung Anies-Sandi.
Selain juga tarck record kinerja pejabat yang menduduki posisi saat ini memiliki catatan kasus dugaan korupsi dan dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan.
Ditambah lagi saat ini ada sekitar 10 pejabat dilingkup dinas kesehatan yang melakukan cuti secara bersamaan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Hal ini jelas semakin menambah daftar panjang buruknya kinerja dinas kesehatan, apalagi saat ini DKI masih berstatus waspada demam berdarah seharusnya pejabat kesehatan tersebut memiliki kepekaan terhadap problem yang sedang dihadapi pemerintah provinsi saat ini yaitu menghadapi maraknya kasus demam berdarah.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia), Ervan Purwanto melalui siaran persnya pagi ini,Jum'at (8/3/19) yang disebar melalui media sosial.
Menurut Ervan biasa dia dipanggil, menjadi sebuah ironi ketika Gubernur Anies Baswedan tengah mencanangkan karakter pimpinan SKPD/UKPD yang diharapkan salah satunya adalah memberi pangaruh positif pada warga dan lingkungan kerja.
"Terus ini gimana pak Anies. Pejabat Kesehatan Di Dinkes libur bersamaan lebih dari 10 orang dan bersama sama plesiran ke luar negeri. Mana bisa membawa pengaruh positif pada warga dan lingkungan kerja ?" tegas Ervan mempertanyakan.
Selain itu Ervan juga mempertanyakan kepada sekretaris daerah DKI, Syaifullah. Bagaimana mungkin sekda bisa memberikan cuti kepada 10 orang lebih yang posisinya adalah pejabat kesehatan di dinkes dan fasilitas kesehatan ?
"Sekda ada apa ini ? Sepertinya selalu memberi kemudahan kepada pejabat kesehatan dilingkungan dinas kesehatan," tanya Ervan dengan tegas.
Menurut Ervan dari 10 orang lebih pejabat kesehatan dilingkup dinas kesehatan itu terdiri dari wakil kepala dinas, kepala puskesmas dan dirut RSUD.
(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar