Bertemu Presiden Jokowi, Ketum Solmet Minta Pembuatan Masker Kain Tidak Wajib Harus ada Izin SNI

Ansori S
Minggu, Oktober 04, 2020 | 21:51 WIB Last Updated 2020-10-04T14:51:58Z
Sylvester Matutina bertemu Presiden Jokowi


JAKARTA
| Ketua Umum Relawan Solidaritas Merah Putih Sylvester Matutina mengusulkan ke Presiden Jokowi agar pembuatan masker kain tidak perlu harus mendapat izin sertifikasi SNI, hal ini diungkapkan Sylvester ketika diundang berdiskusi dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 30 September 2020.


Menurutnya, usulan Kementrian Perindustrian agar Pembuatan Masker harus mendapat sertifikasi SNI itu sangat bagus untuk terjaganya mutu barang apalagi untuk barang yang berhubungan dengan kesehatan.


Tapi, kata Sylvester, disaat situasi pandemi dan rakyat susah mencari uang ini rasanya kurang tepat jika harus semua industri rumah tangga dan pabrikan kecil yang dibuat ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat perorangan, korban PHK karena Pandemi Covid-19 harus mengurus ijin SNI terlebih dahulu baru bisa berproduksi dan menjual.


Diketahui Kemenperin telah menyusun SNI untuk Masker Kain yang telah mendapatkan penetapan Badan Standardisasi Nasional(BSN) sebagai SNI 8914:2020 Tekstil-Masker dari Kain melalui keputusan Kepala BSN Nomor No 408/KEP/BSN/9/2020 pada pertengahan September 2020.


Sylvester menegaskan, pengurusan izin SNI yang memakan waktu dan berbelit belit serta memakan biaya akan membuat kesulitan bagi para pembuat masker dan akan menambah ongkos produksi hingga harga akan mahal otomatis penjualan akan berkurang.


"Sebenarnya untuk situasi sulit seperti saat ini Kementrian dan pihak pihak terkait cukup memberikan standar masker yang baik yang dapat mencegah penularan Covid-19 tidak perlu diwajibkan dulu untuk mendapatkan Sertifikat SNI," ujarnya.


Bahkan, lanjut Sylvester, bila perlu harusnya Industri rumah tangga dan perorangan didampingi dan di bina untuk permodalan dan pemasaran. Bukan malah dipersulit untuk mengurus izin Sertifikasi SNI dulu. Bisa gulung tikar nantinya semua.


"Saya rasa kewajiban SNI ini akan jadi permainan oknum-oknum tertentu untuk mensweeping dan meminta imbalan apabila industri kecil dan rumah tangga kita belum mempunyai SNI," tukasnya.


Sementara itu, Ketua DPC Solmet Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Suprani sangat menganpresiasi dengan usulan Ketum Solmet yang disampaikan kepada Bapak Presidin Jokowi, yang tentunya akan berdampak fositif .


"Kami dari DPC Solmet Kecamatan Pontang, tentunya sangat mendukung apa yang disampaikan Ketua Umum kepada Presiden. Kami rasa pertimbangan ini justru akan berdampak positif," ujarnya.


#Redaksi


Editor: Ansori

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bertemu Presiden Jokowi, Ketum Solmet Minta Pembuatan Masker Kain Tidak Wajib Harus ada Izin SNI

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan