SERANG | Kegiatan urugan di pinggir jalan Nasional, tepatnya di Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang yang sedang berlangsung beberapa hari terakhir sangat mengganggu aktivitas lalulintas dan masyarakat pengguna jalan.
Seperti yang di katakan salah satu pengguna jalan Babay, dirinya sangat mengeluhkan dengan adanya kegiatan urugan tersebut. Menurutnya, sisa ceceran tanah yang berserakan dijalan sangat mengkhawatirkan bagi pengguna jalan.
"Haduh parah Pak. Banyak ceceran tanah, bikin macet. Bapak lihat sendiri antrian mobil-mobil itu sudah seperti ular, gimana tidak mengganggu pengguna jalan," ucapnya kesal, Kamis (10/12/2020).
Babay menambahkan, aktivitasnya yang setiap hari melintasi area itu kerap dikeluhkan dengan macet dan ceceran tanah di jalanan, khawatir dapat membahayakan pengguna jalan.
"Saya kan tiap hari melintasi jalan itu. Haduh pak mengkhawatirkan lah, apalagi jika hujan seperti kemarin, jalanan jadi licin. Gimana coba jika ada yang kecelakaan," keluhnya.
"Saya sih berharap, baik pemerintah Kecamatan Cikande, maupun Pihak Kepolisian bisa menindak kelalaian pengusaha yang melakukan pengurugan karena telah mengganggu kenyamanan masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya, serangtimur.co.id sudah mengkonfirmasi pengurugan tersebut kepada Kasat Lantas Polres Serang dan Kapolsek Cikande. Yang mana pihak pengelola telah diminta keterangan oleh Satlantas Polres Serang dan Kapolsek Cikande sendiri menyatakan, jika sisa ceceran tanah dijalan langsung dibersihkan.
Namun pantauan awak media di lapangan, ceceran tanah yang berserakan di jalanan masih nampak terlihat dan masyakarat sangat mengeluhkan dengan kondisi ini.
Belum diketahui secara pasti siapa pengelola urugan tersebut. Dan pihak Pemerintah Kecamatan Cikande sendiri belum pernah mendapat laporan adanya kegiatan pengurugan yang sudah berjalan beberapa hari terakhir.
#Ansori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar