![]() |
Foto Ilustrasi |
SERANG | Insiden penghalang, pelarangan dan pengeroyokan yang terjadi terhadap sejumlah jurnalis di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang merupakan reseden buruk terhadap kebebasan pers.
PWI sebagai organisasi pers konstituen dewan pers memiliki peran strategis dalam menjunjung kebebasan Pers dalam membangun demokrasi di tanah air.
Oleh karena itu, PWI Serang Raya menyerukan aksi solidaritas atas kekerasan terhadap jurnalis yang meliputi kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup di Jawilan, Serang kemarin.
Kekerasan dalam bentuk apa pun, baik fisik maupun verbal, adalah ancaman serius bagi kebebasan pers, pilar utama demokrasi.
Kami menuntut aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas setiap kasus kekerasan terhadap jurnalis dan membawa pelakunya ke pengadilan. Impunitas bagi pelaku kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan-kekerasan baru.
Kebebasan pers bukanlah hak istimewa bagi jurnalis, melainkan hak publik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang.
Ketika jurnalis diintimidasi, dibungkam, atau diancam, yang dirugikan bukan hanya profesi kami, tetapi seluruh rakyat.
Untuk itu, kami menyerukan:
- Stop Kekerasan:
Hentikan segala bentuk intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis. Biarkan kami bekerja sesuai kode etik dan undang-undang.
- Usut Tuntas:
Segera proses hukum semua pelaku kekerasan terhadap jurnalis tanpa pandang bulu.
- Lindungi Jurnalis:
Pemerintah dan aparat harus menjamin keamanan dan keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
Solidaritas ini adalah bukti bahwa kami tidak gentar.
Kami akan terus bekerja, menyampaikan kebenaran, dan melawan setiap upaya yang ingin membungkam suara kami. Pers yang bebas adalah pers yang kuat, dan pers yang kuat adalah penjaga demokrasia.
Adapun aksi solidaritas ini akan digelar pada
Hari ; Jumat, 22 Agustus 2025
Tempat : Depan pendopo Bupati Serang dan Gedung Negara
Pukul : 14.30 WIB-Selesai
Catatan ; Membawa Kartu Pers
Demikian seruan aksi ini kami sampaikan.
TTD Engkos Kosasih, Ketua PWI Serang Raya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar