Ormas Gabsi dan LSM Geram Banten, Minta Pemerintah Sikapi Kegiatan Galian Tanah di Maja Lebak

serangtimur.co.id
Jumat, Mei 03, 2019 | 22:39 WIB Last Updated 2019-05-03T16:36:51Z


SERANG, SerangTimur.Co.Id - Maraknya aktifitas galian tanah merah dibeberapa wilayah Kabupaten Lebak, seperti di Blok Cululumpang, Desa Pasir Kecapi, Kecamatan Maja-Lebak, Banten membawa dampak tersendiri bagi beberapa wilayah yang menjadi jalur lalu lintas kendaraan besar pengangkut tanah merah, tidak terkecuali wilayah Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.

Sejak diberlakukannya jam lintas untuk kendaraan berat di jalan Pemerintah Daerah (Pemda) Tigaraksa Tangerang, yakni pukul 22.00 - 05.00 WIB, membuat para sopir truck besar beralih melalui jalan raya Cikande - Rangkas Bitung (Cirabit).

Terpantau sekira pukuk 13.00 - 21.00 WIB, puluhan hingga ratusan truck-truck besar banyak yang melintas disepanjang jalan Cikande, hal tersebut membuat kondisi lalu lintas semakin macet. Bahkan bukan itu saja, banyak ceceran tanah yang berjatuhan dari truck-truck besar, sehingga menyebabkan kondisi jalan kotor dan berdebu.


Tentu saja kondisi ini sangat merugikan sebagian pengguna jalan dan warga yang tinggal disepanjang jalan Cirabit tersebut. Seperti halnya yang diungkapkan Hamdan (35) warga Desa Jawilan merasa kecewa dengan adanya aktifitas galian tanah.

"Seharusnya para pengusaha galian bisa memperhatikan kondisi Jalan Raya Cikande. jangan sampai tanah yang diangkut berceceran disepanjang jalan bahkan meninggalkan debu yang sangat mengganggu pengendara dan warga Desa Jawilan," ungkapnya kepada serangtimur.co.id, Jum'at (03/05/2019).

Hal senada disampaikan Edoy (42), Ketua Ormas Gerakan Banten Siliwangi (GABSI) Rayon Jawilan meminta agar selama Bulan Ramadhan, truk-truk pengangkut tanah tidak melintas disepanjang jalan Cikande.


"Kami mengharapkan selama Bulan Suci Ramadhan, truck-truck besar pengangkut tanah tidak ada yang melintas di Jalan Raya Cikande pada saat siang hari. Apalagi pada saat melintas biasanya kendaraan tersebut beriringan sampai lebih dari 5 armada. Tentu jelas ini sangat mengganggu pengguna jalan yang lain sehingga mengakibatkan macet, bahkan hendak menyalip tidak bisa," harapnya.

Ditambahkan Ketua GABSI jika kendaraan -kendaraan itu masih melintas, kami dari Ormas GABSI dan warga setempat  akan melakukan aksi dengan menghadang dan meminta para sopir untuk putar balik.

Terpisah, Yusa Qorni, aktivis dari LSM Geram Banten Indonesia melalui pesan WhatsApp menyatakan bahwa lembaganya akan melayangkan surat somasi kepada para pengusaha galian tanah dan juga kepada muspika setempat.

"Saya menduga mereka (oknum pengusaha dan oknum Muspika-red) ada main mata dalam pengelolaan galian tanah. Dikarenakan adanya dugaan status lahan tidak jelas dan perijinannya tidak lengkap," cetus Yusa Qorni.

(Yus/Din/Red)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ormas Gabsi dan LSM Geram Banten, Minta Pemerintah Sikapi Kegiatan Galian Tanah di Maja Lebak

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan