Parah! Pengiriman Material Pembangunan RTLH di Desa Nanggung Diduga Bermasalah

serangtimur.co.id
Selasa, Juni 30, 2020 | 20:37 WIB Last Updated 2020-06-30T13:37:36Z
Dok. Material yang dikirim Suplyer untuk Pondasi Menggunakan Batu Split (Istimewa)


SERANG (STC) - Masyarakat penerima bantuan Program Bantuan Swadaya Perumahan BSP RTLH Kabupaten Serang tahun 2020 yang bersumber dari APBD Kabupaten serang melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) sebesar Rp 20 juta, di Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang mengaku keberatan dengan material jenis batu kali yang dikirim oleh suplier  yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi RAB bangunan.

Hal ini diakui Sukminah (55) penerima manfaat bantuan BSP RTLH yang merupakan warga Kampung Cukanggalih RT/RW 09/03, Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, saat awak media menyambangi rumahnya yang sedang dibangun.

"Saya aneh Pak, kok saya mendapatkan bantuan ini tidak sama seperti yang didapat tetangga saya, padahal tetangga saya yang mendapatkan bantuan RTLH juga," terang Sukiman, saat ditemui di lokasi, Selasa (30/6/2020).

"Ini batu buat pondasi aja ada perbedaan, terutama batu buat pondasi yang saya terima seperti batu urug,  bukan seperti batu kali sementara tetangga saya keliatannya lebih bagus batunya," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Aktivis Anti Korupsi Lembaga Swadaya Masyarakat Kumpulan Pemantau Korupsi Banten (LSM-KPKB) Dede Mulyana, mengatakan, bangunan bantuan pemerintah kepada masyarakat harus dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan yakni dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman.

Menurut Dede, tujuannya dari bantuan ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana yang tadinya tidak layak menjadi layak huni, tetapi kalau pondasinya saja memakai batu seperti ini mana bisa kuat.

"Menurut saya ini tidak benar dan harus ada yang bertanggungjawab," tegas Dede.

Sementara itu, Rahmat salah satu staf Desa Nanggung menyampaikan kepada awak media bahwa, bantuan tersebut tidak dikelola oleh pihak Desa namun langsung dikelola oleh pelaksana tim fasilitator lapangan dari Dinas Perkim.

"Pak Imam namanya pak fasilitatornya, kami dari pihak Desa tidak ikut campur tentang pembangunan tersebut atau  lepas tangan, paling kami hanya memantau hasil pelaksanaan pembangunan tersebut. Termasuk pengadaan material yang ditunjuk kami tidak tau pak," ungkap Rahmat.

Senada disampaikan Kepala Desa Nanggung Isnawijaya saat ditemui dikantornya, ia mengaku tidak ikut campur terkait pelaksanaan program tersebut.

"Saya sih berharap setiap ada program bantuan dari pemerintah, warga saya mendapatkan bantuan, adapun pelaksanaanya kami tidak ikut campur," cetus Isna.

Saat media mencoba menghubungi Fasilitator Lapangan melalui WhatsApp pribadinya, Imam mengatakan, dirinya baru mengetahui hal ini dari wartawan. Imam juga mengaku dirinya belum kroscek ke lapangan.

"Baik pak gini aja, nanti saya kroscek kelapangan, jika benar ada warga yang menerima batu seperti itu, nanti saya minta balikin ke matrial dan diganti dengan batu yang sesuai," ucap Imam.

Saat media mencoba mengkonfirmasi Imam untuk menanyakan nama toko material atau suplyer yang mengirim batu tersebut, justru Imam hanya mengatakan pengirimnya H. Agus tetapi imam mengaku lupa dengan nama toko materialnya.

"Suplyernya namanya H. Agus, tetapi nama tokonya saya lupa," ujarnya.

#Shy/Red
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Parah! Pengiriman Material Pembangunan RTLH di Desa Nanggung Diduga Bermasalah

Tidak ada komentar:

Trending Now

Iklan